Dia pahlawan yang dimuliakan wajahnya
Dia puteri dari zuriat yang mulia
Ali pewaris keberanian dan kebenaran
Fatimah titipan kesabaran dan kesucian
Persandingan itu...
di pelamin kemiskinan
Fatimah...
Puteri terpuji, isteri teruji,
Suami di medan jihad,
Kau bermandi keringat,
Jauh-jauh mencari air...di padang pasir
Disengat sinar mentari,
Sedikit pun tidak kau kesali,
Untuk suami, kerana Ilahi.
Ali...
Pahlawan unggul, ilmuan tersohor,
Syair setajam senjata,
Gagah sekukuh kota,
Kau kunci gedung nubuwwah,
Kau fakir yang pemurah,
Kau wira di sebalik selimut hijrah,
Berkorban nyawa untuk Rasulullah.
Ali dan Fatimah...
Subuh itu mereka berdua bertemu Nabi,
Lalu diluahkan ketandusan upaya,
Betapa tenaga seakan tak mampu lagi,
Untuk menanggung beban keluarga,
Sudilah kiranya dihadiahkan seorang sahaya.
Tersenyum Rasulullah mendengar rintihan,
Lalu diberikan zikir sebagai gantian,
Tiga kalimat sarat keberkatan,
Subhannallah, Alhamdulillah, Alllah hu Akbar,
Lalu esoknya mereka datang lagi...
Bersama satu kelapangan dan kekayaan hati,
Cukuplah kami tak perlu apa-apa lagi!
Mereka miskin harta tapi kaya jiwa,
Sering berpisah tapi tak gundah,
Mereka bercinta kerana Allah.
Indahnya mempelai di pelamin kemiskinan,
Bila bersanding dua kemuliaan..
Seorang lelaki bergelar karamallahuwajhah,
seorang wanita yang az zahrah!
No comments:
Post a Comment